Bencana Itu Bermula Dari Sini
Sudah berumah tangga, tadinya adem Ayem ,
Berawal dari facebook atau medsos lainnya, Ketemu ‘teman lama’.
-Dicari2 yang satu sekolah, ternyata banyak.
-Akhirnya berlanjut ke grup whatsapp.
-Ramai2 chat nostalgia masa2 lalu di sekolah. -Kenangan ini.. -Kenangan itu.. -Si ini dulu begini.. -Si itu dulu begitu.. -Saling goda, saling bercanda . . —-sampai sini saja, STOP!—-tapi rasa itu bergejolak -Makin sering.. Makin akrab.. Makin seru..
-Muncullah ide reuni ketemuan -Masing2 sibuk siapin penampilan -Baju baru, sepatu baru, jam baru -Pokoknya usaha tampil beda -Sampailah hari H ternyata si ‘mantan’ datang juga -Ketemu haha hihi ngobrol seru -Lupa waktu, lupa diri, lupa semuanya . . —sampai sini rusak parah, TAUBAT!—tapi rasa itu semakin dalam -Reuni selesai, sampai di rumah mulai saling japri –
“Lagi apa..? Udah makan belum? Jangan lupa istirahat..
Semangat ya kerjanya.” -Makin sering, makin asik, makin nyaman. -Akhirnya janjian hanya berdua ketemu -Jalan bareng, makan bareng, nonton bareng. -Sekali ga ketauan, kedua kali ga ketauan -Ketiga kali sudah lihai bohongnya -Makin bablas, makin jauh, makin jauuuhh… -Hingga berbulan-bulan lamanya -Tahu itu terlarang, tapi nikmat dunia bikin mabuk kepayang -Lupa semua -Lupa sama yang selalu setia menunggu di rumah . . — MUSIBAH !!!— -Tapi ketahuilah tidak ada bangkai yg tidak tercium baunya -Sampai akhirnya suatu hari semua terbongkar, terbuka, dan semua tau. -Keutuhan rumah tangga kini dipertaruhkan -Dia yang duduk di sampingmu di depan penghulu bertahun2 lalu -Dia yang menemanimu berjuang dari awal -Sekarang hanya bisa terdiam -Menelan kenyataan sedih & luar biasa pahit -Hatinya hancur tapi berusaha tegar. -masih ada anak2 yang harus tetap dijaga, diurus, dibesarkan. . . mampu MENGHANCURKAN semua yang tak bersalah , masa depan anak anak , harapan indah yg telah dirancang.