Project management utk revenue yg lebih baik

 

 

Ketika kita dihadapkan banyaknya project, perlu ada nya prioritas, salah satunya adalah menampilkan, kondisi saat ini, as is, terutama kepada management, agar semua effort atau sumber daya yg kita kerahkan segera bisa menjadi revenue,
Cash flow,…
Ingat cash flow sangat penting, mulai dari bisnis yg sederhana, menuju bisnis yg lbh complex,

Prioritas, untuk mengerti titik crusial, yg menjadi foundation bagi arus revenue kita,
Bila dlm marketing ada segementasi, mengerti behavior, utk mengerti kebutuhan pelanggan kita, klasifikasi berdasar pattern, buying criteria, attitude n how they use our product. How we can improve within their opinion, how we can more competitive.
Didlm tulisan ini, ,saya akan menggambarkan , bagaimana memanage project –project , melakukan penerapan strategy, sehingga cash flow bisa berjalan , sehingga bisa memenuhi target dr management.
Dibawah hanya contoh sederhana , anda bisa mengembangkan ke tingkat lanjut, modifikasi tergantung tingkat kebutuhan.
Perlu pemahaman, program management, how to manage projects and operation to achieves program objectives,
Program management, adalah

  • how to manage project inter dependencies,
  • How to optimization manage among projects.
  • How to resolve common problems: Resources,budget,infrastructure,
  • How to align company strategy.

Terlalu teori ya .. wkkk.

Ingat dimanapun kita berada, semua problem hampir semua adalah sama, dari mulai yg kecil bisa kita hadapi, akan menjadi bekal menapak masa depan yg lbh baik.

Didalam project management , knowledge adalah sangat penting, implementasi dari knowledge akan mejadi performance, ditambah component dasar seorang management adalah, interpersonal skill, ( mendengar,mengerti , memahami people, led by example, leadership, communicative, negotiation, persuading, problem solving, persevering, persistence, patient, passion, anda harus mencintai pekerjaan anda, banyak orang yg bergantung, berharap, tanpa anda mencintai, hasil tak akan maksimal, yg anda lakukan tak bisa memberi kesan, yg terakhir adalah , praying, yes, praying, dalan project management, anda harus lbh byk mendekatkan diri, setiap detiknya, anda merasa harus bergantung dgn diatas, bergantung dgn melakukan yg terbaik yg bisa kita lakukan.

mainkan…

portfolio projects

 

Contoh diatas, adalah sampel sederhana, bagaimana mapping project sederhana, ingat hanya sample, anda bisa atur, modifikasi, sesuai term anda.
Tabel nya hanya sederhana, tapi maknany cukup dalam, cielahh…
List semua project yg ada, misal project A, Project B dsb
Lalu pilih parameter yg paling penting , disini saya contohkan, business value,gak perlu mumet2 , contoh bisa kita asumsikan, sales amount, atau profit/margin, uang yg akan kita dapat. Bayangin tentang uang wah kita lebih melek, semakin tinggi score misal 5, berarti margin percentage lebih besar.
Lalu Complexity, bisa bearti technology, atau bisa kita anggap time frame, waktu yg kita butuhkan utk implementasi, ingat ini hy contoh.

Anda harus memberi kriteria yg jelas dan disepakati dulu, score utk menggambarkan nilai real dilapangan,

Kalau kita baca grafik dibawah, ada project yg waktunya cepat tapi margin nya tinggi, ini lah yg jadi pundi2 kita, contoh dibawah project A.

Yg juga penting, anda lihat hasil revenue, account receivable kita, itu berasal dari mana saja,
Umumnya, project2 yg berdurasi pendek, dgn tingkat komplesitas medium, biasanya yg menjadi revenue kita,
Nah inilah yg harus dijaga, agar target penerimaan tepat,
Utk project2 durasi panjang, mungkin bisa dinegosiasikan dgn term pembayaran, schema yg win win solution, jadi bisa ada milstone terpisah yg jadi POC, percentage of completed, sebagai reference utk pembayaran.
Selain itu tertib administrasi sangat penting, komunikasi sangat penting, bisa project selesai, segeralah BAST kan, invoicekan, tagihkan, reminder kan, lagi, tutup project dgn sempurna dan tepat. Bila perlu project kan, byk kejadian account payable tinggi, tapi receivable nya rendah, How Come? Case yg byk terjadi adalah ketidak sinambungan internal /coordinasi lintas department, banyak kita berhasil utk project customer tp gagal utk membangun komunikasi dgn internal department.
Tdk kalah penting scope creep , batasilah scope anda, jangan tdk berujung, Causes of Scope Creep,:
• Poor understanding of requirements: This occurs when we accept or rush into a project without fully understanding what must be done.
• ◾ Poorly defined requirements: Sometimes the requirements are so poorly defined that we must make numerous assumptions, and as we get into the later stages of the project, we discover that some of the assumptions are no longer valid.
• ◾ Complexity: The more complex the project, the greater the impact of scope creep. Being too ambitious and believing that we can deliver more than we can offer on a complex project can be disastrous.
• ◾ Failing to “drill down”: When a project is initiated using only high-level requirements, scope creep can be expected when we get involved in the detailed activities in the work breakdown structure.
• ◾ Poor communications: Poor communication between the project manager and the stakeholders can lead to ill-defined requirements and misinterpretation of the scope.
• ◾ Misunderstanding expectations: Regardless of how the scope is defined, stakeholders and customers have expectations of the outcome of the project. Failure to understand these expectations up front can lead to costly downstream changes.
• ◾ Featuritis: This is also called gold-plating a project and occurs when the project team adds in their own often unnecessary features and functionality in the form of “bells and whistles.”
• ◾ Perfectionism: This occurs when the project team initiates scope changes in order to exceed the specifications and requirements rather than just meeting them. Project teams may see this as a chance for glory.

Anda bisa modif menjadi seperti ini:


:

Pertanyaannya bagaimana membuat grafik diatas, ternyata tdk sesederhana kelihatan nya , wkk.

 

yg pertama,

siapkan table dulu, yg sederhana saja, kalau sudah bisa, bisa ditambah lbh kompleks.

table

block table, insert chart, bisa dari rekomendasi atau pilih charts : pilih scatter

insert recommended chart

 

kemudian,

 

Design, dibawah kiri, pilih add chart element, pilih data label.

Muncul dibawah,
Cara lain,
Click kanan pilih add data label,
setelah itu click kanan lagi, pilih format data label,
Terutama dilabel option, utk excel versi terakhir, ada muncul value from cells, ( utk versi lama, tdk muncul)
Ini yg jadi utama utk memunculkan label/ nama projects.

Click dulu value from cells, lalu pilih data label range
Pilih data label range, sesuai table anda

Muncul lah berikut:
Utk menghilangkan nama complexity, untick lah series name, dilabel options:

Kemudian manual, buatlah seperti dibawah:
Data table , sederhana, tapi membuat grafiknya cukup melalui banyak tahapan.

, maaf capture gambarnya tdk urut, tp setidaknya anda bisa mencoba dgn tahapan by text diatas.

select point graph

add chart element

 

axis option

 

 

Apa sih earned value

Earned value management atau EVM
Apasih tu, aduh.. 
Pembahasan ini lebih menekankan awam seperti saya,

Dalam project management, KPI, parameter sangat penting,
parameter atau indikator sangat penting utk memberitahukan titik dimana posisi project kita berada,
earned value, adalah satu dari value yg bisa memberikan inputan parameter utk project.

saya tdk akan menerangkan semua,
yg saya ingin ulas adalah :SVI dan CVI, apalagi itu duhh..

balik dulu ke earned value, atau bisa disebut BCWP, budget cost work performed, atau simplenya budget (dr plan) utk kegiatan yang sudah done.
hubungan SVI dgn earned value adalah:
SVI= EV/ Plan Cost

SVI adalah schedule variance index,
Plan Cost adalah cost yg direncanakan diawal. atau juga bisa disebut BCWS, budget cost work schedule, secara simplenya adalah
biaya yg direncanakan utk kegiatan yg dijadwalkan ( ingat dijadwalkan, bukan yg sudah atau telah dilakukan).

Tentu anda sering mendengar waktu adalah uang, sama yg dimaksud disini , adalah inputan dari cost bisa dijadikan parameter utk
melihat apakah schedule kita, terlambat/sesuai jadwal/lbh maju dr jadwal.

Jangan khawatir bila masih blm paham, sama 🙂
tenang … nanti akan diberikan contoh sederhana.

CVI , adalah cost variance index
CVI= EV/Actual cost,
actual cost adalah biaya yg sudah terjadi.

nah lalu bila sudah ketemu ; CVI dan SVI utk apa?

CVI adalah parameter utk cost, bila hasilnya 1= adalah sesuai dgn yg direncanakan, bila kurang dari 1,adalah overbudget, dan ygpaling bagu
bagus adalah bila lebih dari satu= biayanya berhasil dihemat dari awal yg direncanakan.

sama utk SVI,

SVI adalah parameter utk schedule, bila hasilnya 1= adalah sesuai dgn jadwal yg direncanakan, bila kurang dari 1,adalah jadwalnya molor/terlambat, dan ygpaling bagu
bagus adalah bila lebih dari satu= pekerjaan berhasil diselesaikan dr jadwal yg direncanakan.

masuk ke case sederhana, yuk:

 

Kegiatan Minggu pertama
target menanam pohon dlm minggu pertama  ( satuan perpohon) 20
rencana  anggaran menanam perpohon (dlm USD) 100
total plan cost minggu pertama (USD) ( 20 x100) 2000
pohon yg telah ditanam dlm mingggu pertama 15
actual cost  at week 1 (USD) 1400

 

CVI:        EV/AC   EV=        1500       activity done X plan cost per activity        AC=     1400

 

SVI:        EV/PV   EV=        1500       activity done X plan cost per activity        PV=        2000

 

 

CVI:        1.071428571

SVI:        0.75

KPI dan Strategi implementasi Project Management Office

 

Discussion, saya ambil dr internet, dr para suhu2 project Indonesia 🙂

 

KPI PMO minimal perlu dilihat dari beberapa sudut yakni:

(1) apakah program/proyek-proyek yang masuk dalam lingkup kerja PMO tsb dapat diselesaikan dengan baik dan dapat memenuhi target waktu/ anggaran dan mutu serta kepuasan stakeholders dari proyek/ program terkait

(2) apabila peran PMO sudah mengarah pada governing commitee dan strategic portfolio management maka tentu saja kinerja PMO sudah harus dinilai dari kemampuannya untuk menciptakan overall long-term benefit utk sTakeholders dan juga sHareholders

(3) selain itu PMO dapat menjadi center of excellence dalam rangka pembinaan dan pengembangan para project leaders dan sebagai fasilitator dalam pengembangan dan penerapan practical methodology, tools dan procedures

KPI PMO berdasarkan 2 key stakeholders PMO, yaitu sponsor dan users.

  • Untuk sponsor, KPI nya sangat straight forward…project harus on time, on budget, within standard quality yg ditetapkan dalam PC.
  • Untuk users bisa dibagi menjadi 2, yaitu dr sisi project management dan change management.

– Proj.management lbh ke penilaian kesuksesan pelaksanaan milestone2 dalam project plan.

–Sedangkan change management lbh ke penilaian communication, training dan organisation assessment.

Pada setiap milestone, biasanya saya melakukan evaluasi dengan meminta penilaian users terhadap kinerja PMO. Cukup dibuat simple (small kuesioner atau interview) tapi diusahakan untuk dilakukan secara berkala

 

Pengukuran KPI di perusahaan (vendor side) antara lain:

  • Project delivery (on time, on scope, on budget)
  • Risk allocation usage => pemakaian aktual terhadap risk budget yg disepakati boleh digunakan
  • Customer Survey index => respon dari hasil survey kepuasan pelanggan
  • Implementation saving => Dibandingkan terhadap baseline target
  • Compliance procedure => biasanya ISO 9001:2008 atau yg lebih spesifik ISO 10006
  • Interdepartmental relationship => berdasarkan data survey internal

 

PMO

  • PMO bisa diartikan sbg Project, Program atau Portfolio mgt office. Masing-2 punya KPI yg sasarannya dari level taktis sd strategis, tergantung kebutuhan organisasi.
    KPI ini bisa dilihat detailnya di standard for project (pmbok), program and portfolio di 3 buku terpisah, keluaran PMI

PMO juga memiliki peran sebagai Competency Development Center untuk Project Management Reseources dan juga sebagai think tank dari PM Processes dan Assurance.
Jadi intinya tidak semata2 business oriented organization but system oriented organization

 

KPI untuk PMO acuannya banyak faktor yang mempengaruhi

  1. Posisi PMO itu sendiri apakah PMO berada didalam Portfolio, Program or Project ?
  2. Apakah organisasi PMO itu ada di sudut pandang Owner or Vendor
  3. Prespektif internal organisasi itu sendiri yaitu sudtu pandang sponsor dan sudut pandang user.
  4. Fungsi organisasiPMO itu sendiri, apakah organisasi PMO berfungsi sebagai consulting organization atau centralized organization
  5. Level maturity dari PMO yaitu berada di stage Project Office, Basic PMO, Standard PMO, Advance PMO, atau Center of Excellence

 

Implementasi PMO

1.Akan lebih mudah jika sifatnya top down…jd ide membuat PMO datang dr BOD atau level pengambil keputusan.

  1. Implementasi PMO disuatu perusahaan harus dibangun dengan memahami setiap sisi atas delivery atau implementasi project dr perusahaan tsb termasuk didalamnya strategi2, batasan2 atau kategori penilaian sukses suatu proyek…untk tahap ini BOD yang punya peran

3.Penerapan PMO sampai jalan membutuhkan waktu..pengalaman saya di beberapa perusahaan minimal 3 tahun yaitu:

tahun 1 kita petakan business prosesnya..mulai membuat sopnya..dan membuat strategi dan batasan yang diinginkan BOD perusahaan..intinya menyamakan presepsi..ini dilakukan paralel dengan sosialisasi

tahun ke 2 kita sosialisasikan dengan semua tim proyek atau BOD semua ….prosesnya paralel dengan proses evaluasi..

tahun ke 3 biasanya sdh bisa dilihat hasilnya..PMO nya sdh jalan

3 hal diatas sy lakukan dilevel perusahaan yg menangani banyak proyek… Kuncinya komunikasi dan menyamakan presepsi, alat ukur kesuksesan (on budget + on schedule) dari setiap tahapan project sehingga data lapangan bisa langsung dipakai sebagai bahan analisa di level PMO di head office..

Tapi kalau levelnya project mungkin lebih simple karena hanya melibatkan tim proyek dan owner saja jd waktunya lebih cepat..

 

Issue-Top management

 

  • Dukungan manajemen atas is a must..kalau ini tdk ada tdk akan jalan..jadi musti didekati 1 1 biar memahami manfaat nya. Kalau atas sdh mendukung kebawah lebih mudah.
  • Tp kalau sudah top manajemen (portfolio) biasanya KPI perusahaan tahunan..dr direktur utama diturunkan kebawah sampai ke operasional project (program)…sementara dilevel project turun ke tim project itu pakai project charter

–Untuk kpi biasanya..
1. Untuk aquisis sebuah project maksimum nilai investasi yg diijinkan berapa? Dan brapa proyek yg akan diambil dibidang apa saja dengan level resiko berapa

2. Revenue target tahunan berapa? Capex opex…dalam running project …%

3. Strategi marketing diijinkan sampai tahap mana?

4. Direktur operasional diberi kewenangan seperti apa….

–Sedang untuk proyek (project charter):
1. Kalau di tim project kewenangan PM sampai mana bs mewakili manajemen mengambil keputusan..

2. Berapa biaya operasional proyek (=nilai kontrak – biaya marketing + revenue perusahaan). Dr nilai itu budget proyek bs dibuat

 

Issue-Top management

  • Top manajemen memang waktunya terbatas dan kadang sulit membuat mereka involved. Itulah sebabnya sense of urgency, priority & perceived value of the project yang akan mengarahkan mereka untuk “do the right thing”…

dan disinilah peran PMO menjadi penting sebagai jembatan dan juga peran PM sendiri sebagai komandan di lapangan…

 

  • “Dukungan dan komitmen top mgmt itu seperti apa real-nya ?” saya percaya bahwa, belajar dari penanganan proyek MIS yang penuh intrik dan office politics selama bertahun-tahun, yang dimaksud dengan “komitmen” adalah “keterlibatan dan dukungan penuh” artinya “commitment is involvement not only promises or false hopes”…

–contoh kasus ketika saya terlibat dalam suatu proyek yang melibatkan beberapa senior people dalam sebuah “pm team/ steering commitee” yakni terdiri dari pejabat eselon satu sebuah institusi pemerintah dan project director (expat) dari sebuah perusahan MNC global…disana saya merasakan betul Keterlibatan, Keperdulian dan Kepemimpinan mereka on daily basis dan BUKAN hanya secara “SIMBOLIS” saja (semisal hanya hadir ketika ada formal meeting memberi sambutan, datang belakangan dan pulang duluan atau ketika bos yang lebih besar lagi akan hadir maka ybs kalang kabut supaya bisa “jaim”…)

–itulah versi saya mengenai “top mgmt commitment“…

–Pada dasarnya kapan seorang pimpinan puncak harus commited dan involved ? menurut saya terutama dalam keadaan kritis dan juga apabila nilai proyek yang ditangani sangat besar stake-nya dan juga apabila persepsi tingkat ketidakpastian dan risiko dalam proyek tersebut dianggap cukup tinggi..bahkan seorang Mahatir Mohamad (eks PM Malaysia) turut berpikir mengenai basic layout dari twin tower ketika mereka sdg mencari-cari karakter yang pas utk rancangan menara kembar tsb….

 

Sharing Strategi implementasi pmo,

  • Problem:

–implementasi sangat resistance sekali dengan adanya organisasi pmo dimana mau tidak mau departemen2 lain yang menjalankan proyek terkontrol dan termonitor.

–dipengalaman malah ada beberapa project yang project managernya membuat “pmo bayangan” dimana mereka merekrut orang untuk menjalankan fungsi pmo tetapi dibawah supervisi project lead, bukan organisasi pmo. Hal ini terjadi karena walaupun mereka kurang nyaman “diatur” dan dikontrol, tetapi mereka juga tahu betul kalau membutuhkan pmo

  • Usulan

–Ada Strategi yg selalu diterapkan yg cukup single:

Contribute and Do things right since the first time.

Singkatnya, sejak pertama kali pmo dibentuk…manajemen beserta proj.manager harus dengan clear mengkomunikasikan keseluruh team apa fungsi pmo dan bagaimana pmo dapat membantu kesuksesan project. Kemudian, saya selalu tekankan kepada anggota tim untuk selalu aktif dan berkontribusi…mensupport project team dengan sepenuh hati 🙂

Seringkali project yg kita tangani memiliki schedule yg ketat, sehingga “no room for error”, menuntut semua task harus dikerjakan dengan benar sejak pertama kali. Disinilah pmo bisa banyak berkontribusi dan pasti akan dirasakan manfaatnya oleh team yg lain.

 

  • Respond (dari penanya)

–Saya pikir implementasi pmo merupakan fase yang tersulit diantara fase lainnya.

  • Usulan:

–Harusnya tdk sesulit itu kecuali pmo masuk di tengah-tengah kultur proyek yg sdh memiliki sub kultur dan kepala suku masing2 dgn pola kerja dan pola pikir masing2..
Mungkin perlu ada sosialisasi bahwa kehadiran pmo akan membawa benefit dan bukan sbg beban.
Tentunya penerapan dan perencanaan pmo sebaiknya secara bottom-up dan tdk di-impose mendadak sebagai “pengawas” proyek2..

 

  • Respond (dari penanya)

–kalau kondisi ideal, business cepat sekali berubah, manajemen dengan cepat akan mengambil suatu langkah dan keputusan untuk mengendalikan business itu.menurut saya yang terpenting adalah apakah cultur perusahaan siap menerima perubahan tersebut? Itu yang menyebabkan resistance